Jumat, 01 Februari 2008

sheva bomber loyal


Sheva: Bomber Loyal
Penyerang utama Ukraina ini termasuk tipe pemain loyal. Selama 12 tahun berkarir sebagai pemain profesional, Andriy Shevchenko hanya bermain untuk 2 klub: Dynamo Kyiv dan AC Milan. Setelah 7 tahun bersama Milan, pada 31 Mei 2006, Shevchenko akhirnya pindah ke Chelsea. "Saya pergi dengan alasan keluarga, dan sama sekali tak ada alasan ekonomi di sini," kata Sheva.
Tak ada pengumuman resmi tentang nilai transfer Sheva. Namun, banyak media memperkirakan Chelsea harus mengeluarkan uang tak kurang dari Rp 586 miliar untuk mendapatkannya. Jumlah tersebut sepadan dengan kemampuan Sheva sebagai bomber yang sering menjebol gawang lawan.
Karir sepakbolanya dimulai saat ia berusia 10 tahun. Pada 1986, ia bergabung dengan tim junior Dynamo Kyiv setelah setahun sebelumnya sempat ditolak karena gagal melakukan tes dribbling. Di tim junior, Sheva ternyata tidak kesulitan menunjukkan kemampuannya. Empat tahun kemudian ia menerima penghargaan sebagai top skorer dalam Piala Ian Rush di Wales.
Pada 1993-1994, Sheva bergabung bersama tim Dynamo Kyiv-2 dan berhasil menjadi top skorer. Insting mencetak golnya yang tinggi, membuat Sheva ditarik ke tim utama Dynamo Kyiv. Selama 5 tahun bersama Kyiv, Sheva muncul sebagai striker cemerlang. Klub raksasa Italia, AC Milan pun tertarik merekrutnya.
Pada 1999, Sheva bergabung dengan pasukan merah hitam AC Milan. Ia sukses besar dalam dua musim pertamanya dengan Milan. Sheva mencetak 24 gol, yang terbanyak dalam karirnya.
Meski sukses bersama Milan, Sheva belum meraih gelar apapun selain top skorer Serie A Italia pada 2000. Namun Sheva tidak menunggu terlalu lama. Tiga tahun kemudian, ia bersama Milan memenangi Liga Champions dan Piala Italia. Setahun kemudia, 2004, Sheva merasakan manisnya gelar scudetto Serie A.
Di Ukraina sendiri, Sheva merupakan pilihan utama di timnas. Ia terpilih menjadi Ukrainian Footballer of the Year sebanyak 5 kali. Sayangnya, timnas Ukraina yang terlalu mengandalkan Sheva kurang berjaya di pentas Eropa dan dunia.
Setelah malang melintang di Italia, Sheva akhirnya memutuskan untuk pindah ke Liga Premier Inggris. Dia menutup karirnya di Milan dengan manis. Sheva merupakan top skorer AC Milan sepanjang masa, yang kedua setelah Gunnar Nordahl. Ia merupakan top skorer Liga Champions 2005-2006 dengan 12 gol untuk AC Milan. Ia juga top skorer akumulatif Liga Champions, dengan 51 gol, menyamai rekor Raul Gonzalez dari Real Madrid.

Tidak ada komentar: